Judul
Analisis Produksi Batik Cap dari UKM Batik Kota
Pekalongan
Pengarang
Efie Eka WantyTahun
2006
I. Tema
UKM batik Pekalongan sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak perekonomian global yang semakin tidak mengenal batas.
II. Latar Belakang Masalah
II. 1. Fenomena
Globalisasi akan mengintegrasikan semua kekuatan
ekonomi dunia ke dalam suatu sistem yang tidak lagi mengenal batas
(borderless world). Keterkaitan internasional di bidang produksi,
perdagangan dan keuangan serta bidang yang lain berlangsung secara
intensif dalam kecepatan yang
makin meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan kebijakan pembangunan
untuk mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi kekuatan riil yang
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta penyerapan tenaga
kerja. Batik merupakan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah yang mempunyai
potensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kekuatan industri batik di
Jawa Tengah tidak dapat dilepaskan dari peranan UKM. Salah satu sentra
batik di Jawa Tengah adalah Pekalongan yang mana batik-batik tersebut
dihasilkan oleh UKM. Batik Pekalongan terkenal dengan BMW nya yaitu
Berani, Menyala dan Wantek yang merupakan ciri khas batik Pekalongan yang
berbeda dengan produk-produk batik di daerah lain.
II. 2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi batik.
III. Metodologi
III. 1. Data
Penelitian dilakukan di Kota
Pekalongan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer
yang bersumber dari para pengusaha kecil menengah sebagai responden.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara
terstruktur. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode
survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.
Serta data sekunder sebagai pelengkap.
III. 3. Variabel
Populasi yang ada sebanyak 600 orang & sampel
yang diambil sebanyak 60 orang atau sekitar 10 % dari total populasi tersebut.
Analisa data yang digunakan adalah regresi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi batik
adalah :
1. Produksi (Prod)
Produksi dalam penelitian ini adalah jumlah
produksi batik cap yang dihasilkan oleh pengusaha selama 1 bulan, dalam
satuan kodi.
2. Tenaga kerja (TK)Jumlah orang yang bekerja pada usaha batik yang memperoleh gaji, dalam satuan hari/orang/kerja (HOK).
3. Kain (BK)
Barang yang diolah menjadi bentuk lain dan satuan pengukuran yang digunakan adalah meter.
4. Lilin batik (LB)
Banyaknya lilin batik yang digunakan untuk proses produksi batik selama satu bulan, dalam satuan kg.
5. Obat pewarna (OP)
Banyaknya obat pewarna yang digunakan dalam proses produksi batik selama satu bulan, dalam satuan kg.
6. Tempat (T)
Luas tanah atau tempat yang dimiliki oleh pengusaha yang digunakan untuk proses produksi batik, satuan yang digunakan m2.
IV. Hasil dan Analisis
Tehnik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model data silang tempat yaitu data yang dikumpulkan
pada suatu titik waktu tertentu. Tekhnik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Analisis dilakukan
dengan menggunakan komputer program aplikasi SPSS. Dalam
penelitian ini model yang digunakan adalah pendekatan model fungsi Cobb
Douglas dengan 5 (lima) variabel yaitu penggunaan tenaga kerja, kain,
lilin batik, obat pewarna dan tempat sehingga spesifikasi modelnya sebagai
berikut:
Prod = α 0 TKb1 . BKb2 . LBb3 . OPb4 . Tb5 e μModel tersebut dapat ditransformasikan sebagai berikut :
Ln Prod = α 0 + β1 ln TK +β2 ln BK + β3 ln LB + β4 ln OP + β5 ln T + μ
Dimana :
Prod : Produksi / bulan (potong)
TK : Tenaga kerja (HOK)
BK : Kain ( meter )
LB : Lilin batik (Kg)
OP : Obat pewarna (Kg)
T : Tempat (m2)
b1, b2, b3, b4, b5 : koefisien regresi.
U : Gangguan.
Hasil penelitian membuktikan pengaruh variabel
input tenaga kerja terhadap produksi batik adalah positif. Dari penelitian
terdahulu pada penelitian Sri Ismiyati (1990) yang meneliti perkembangan
indusri kecil di Kabupaten Sukoharjo menghasilkan pengaruh tenaga kerja
dengan nilai produksi adalah positif, sehingga hasil penelitian pada
produksi batik dengan produksi industri kecil di Sukoharjo adalah
sama. Variabel input bahan baku kain, lilin batik, obat pewarna dan
tempat berpengaruh positif. Hal ini sama dengan hasil penelitian dari
Sutrisno Widodo (1997) yang menyatakan hubungan bahan baku dengan jumlah
produksi adalah positif sehingga hasil penelitian menyatakan sama. Hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil produksi batik cap di Pekalongan
mengalami increasing return to scale.
V. Kesimpulan
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang berpengaruh positif terhadap produksi batik adalah faktor tenaga
kerja, diikuti obat pewarna, lilin batik, tempat dan kain. Sedangkan faktor
yang berpengaruh paling besar terhadap produksi batik adalah faktor tenaga
kerja. Selain itu hasil produksi batik cap di Pekalongan
mengalami increasing return to scale.
VI. Saran
Bagi pengusaha batik diharapkan dapat mempertahankan
corak dan motif khas lokal dan mampu menjaga mutu batik batik cap
khususnya, mulai dari proses pemilihan kain, desain, menggoreskan malam,
proses pewarnaan dan pencelupan sehingga kualitas pembatikan akan
selalu meningkat tanpa kehilangan ciri khas daerahnya. Menyikapi era
globalisasi dan seiring dengan perubahan itu sendiri, perlu adanya
terobosan dalam pemasaran batik (Act locally think globally). Antara lain
dengan memanfaatkan tekhnologi informasi dalam rangka pemasaran yaitu
dengan
No comments:
Post a Comment