Tuesday, October 23, 2012

jurnal analisis batik



Judul
Analisis Produksi Batik Cap dari UKM Batik Kota Pekalongan
Pengarang
Efie Eka Wanty
Tahun
2006
I.  Tema
UKM batik Pekalongan sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak perekonomian global yang semakin tidak mengenal batas.
II. Latar Belakang Masalah
II. 1. Fenomena
Globalisasi akan mengintegrasikan semua kekuatan ekonomi dunia ke dalam suatu sistem yang tidak lagi mengenal batas (borderless world). Keterkaitan internasional di bidang produksi, perdagangan dan keuangan serta bidang yang lain berlangsung secara intensif dalam kecepatan yang makin meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan kebijakan pembangunan untuk mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi kekuatan riil yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta penyerapan tenaga kerja. Batik merupakan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah yang mempunyai potensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kekuatan industri batik di Jawa Tengah tidak dapat dilepaskan dari peranan UKM. Salah satu sentra batik di Jawa Tengah adalah Pekalongan yang mana batik-batik tersebut dihasilkan oleh UKM. Batik Pekalongan terkenal dengan BMW nya yaitu Berani, Menyala dan Wantek yang merupakan ciri khas batik Pekalongan yang berbeda dengan produk-produk batik di daerah lain.
II. 2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang  mempengaruhi produksi batik.
III. Metodologi
III. 1. Data
Penelitian dilakukan di Kota Pekalongan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari para pengusaha kecil menengah sebagai responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Serta data sekunder sebagai pelengkap.
III. 3. Variabel
Populasi yang ada sebanyak 600 orang & sampel yang diambil sebanyak 60 orang atau sekitar 10 % dari total populasi tersebut. Analisa data yang digunakan adalah regresi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi batik adalah :
1. Produksi (Prod)
Produksi dalam penelitian ini adalah jumlah produksi batik cap yang dihasilkan oleh pengusaha selama 1 bulan, dalam satuan kodi.
2. Tenaga kerja (TK)
Jumlah orang yang bekerja pada usaha batik yang memperoleh gaji, dalam satuan hari/orang/kerja (HOK).
3. Kain (BK)
Barang yang diolah menjadi bentuk lain dan satuan pengukuran yang digunakan adalah meter.
4. Lilin batik (LB)
Banyaknya lilin batik yang digunakan untuk proses produksi batik selama satu bulan, dalam satuan kg.
5. Obat pewarna (OP)
Banyaknya obat pewarna yang digunakan dalam proses produksi batik selama satu bulan, dalam satuan kg.
6. Tempat (T)
Luas tanah atau tempat yang dimiliki oleh pengusaha yang digunakan untuk proses produksi batik, satuan yang digunakan m2.
IV. Hasil dan Analisis
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model data silang tempat yaitu data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu tertentu. Tekhnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Analisis dilakukan dengan menggunakan komputer program aplikasi SPSS.  Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah pendekatan model fungsi Cobb Douglas dengan 5 (lima) variabel yaitu penggunaan tenaga kerja, kain, lilin batik, obat pewarna dan tempat sehingga spesifikasi modelnya sebagai berikut:
Prod = α 0 TKb1 . BKb2 . LBb3 . OPb4 . Tb5 e μ
Model tersebut dapat ditransformasikan sebagai berikut :
Ln Prod = α 0 + β1 ln TK +β2 ln BK + β3 ln LB + β4 ln OP + β5 ln T + μ
Dimana :
Prod : Produksi / bulan (potong)
TK  : Tenaga kerja (HOK)
BK  : Kain ( meter )
LB  : Lilin batik (Kg)
OP : Obat pewarna (Kg)
T    : Tempat (m2)
b1, b2, b3, b4, b5 : koefisien regresi.
U   : Gangguan.
Hasil penelitian membuktikan pengaruh variabel input tenaga kerja terhadap produksi batik adalah positif. Dari penelitian terdahulu pada penelitian Sri Ismiyati (1990) yang meneliti perkembangan indusri kecil di Kabupaten Sukoharjo menghasilkan pengaruh tenaga kerja dengan nilai produksi adalah positif, sehingga hasil penelitian pada produksi batik dengan produksi industri kecil di Sukoharjo adalah sama. Variabel input bahan baku kain, lilin batik, obat pewarna dan tempat berpengaruh positif. Hal ini sama dengan hasil penelitian dari Sutrisno Widodo (1997) yang menyatakan hubungan bahan baku dengan jumlah produksi adalah positif sehingga hasil penelitian menyatakan sama. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil produksi batik cap di Pekalongan mengalami increasing return to scale.
V. Kesimpulan
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap produksi batik adalah faktor tenaga kerja, diikuti obat pewarna, lilin batik, tempat dan kain. Sedangkan faktor yang berpengaruh paling besar terhadap produksi batik adalah faktor tenaga kerja. Selain itu hasil produksi batik cap di Pekalongan mengalami increasing return to scale.
VI. Saran
Bagi pengusaha batik diharapkan dapat mempertahankan corak dan motif khas lokal dan mampu menjaga mutu batik batik cap khususnya, mulai dari proses pemilihan kain, desain, menggoreskan malam, proses pewarnaan dan pencelupan sehingga kualitas pembatikan akan selalu meningkat tanpa kehilangan ciri khas daerahnya.  Menyikapi era globalisasi dan seiring dengan perubahan itu sendiri, perlu adanya terobosan dalam pemasaran batik (Act locally think globally). Antara lain dengan memanfaatkan tekhnologi informasi dalam rangka pemasaran yaitu dengan

No comments:

Post a Comment