Tugas Analisis Jurnal Prediksi Penawaran dan
Permintaan Kedelai dengan Analisis Deret Waktu
JUDUL JURNAL
Prediksi Penawaran dan Permintaan Kedelai dengan Analisis Deret Waktu
PENULIS
Della
Alfiarnita ( 11110767 )
Fitri
Yani
( 12110842 )
Pandu
Hidayat ( 15110302 )
Satria
Ramadhani ( 16110405
)
NAMA JURNAL
Informatika Pertanian
VOLUME
Volume 17 no. 2, 2008
HALAMAN
Cover..................................................................................................................1
Halaman............................................................................................................2
Pendahuluan.....................................................................................................3
Masalah
/ Tujuan..............................................................................................3
Tinjauan
Pustaka.............................................................................................3
Hipotesi..............................................................................................................3
Variabel
yang
digunakan.................................................................................4
Sampling............................................................................................................4
Kesimpulan.......................................................................................................6
Keterbatasan....................................................................................................7
Implikasi.............................................................................................................7
PENDAHULUAN
Kedelai dengan nama lain Glycine max (kedelai kuning, Glycine scja (kedelai
hitam) merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna, karena akarnya memiliki akar
pengikat nitrogen bebas, tanaman nya dapat digunakan sebagai pupuk hijau dan
pakan ternak.
Produk kedelai yang paling dikenal oleh masyarakat adalah tempe. Indonesia
merupakan Negara produsen tempe terbesar didunia dan menjadi pasar kedelai
terbesar di asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai di Indonesia dilakukan
dalam bentuk tempe, 40% dalam bentuk tahu, 10% dalam bentuk lain.
Upaya peningkatan kedelai di Indonesia baik dari segi kualitas dan kuantitas
terus diupayakan oleh pemerintah. Pengembangan komoditas kedelai untuk menjadi
unggulan sub sector tanaman pangan perlu mendapat dukungan dari semua pihak
yang terkait, upaya perencanaan pembangunan pertanian khususnya untuk komoditas
kedelai.
MASALAH / TUJUAN
Produktivitas kedelai Indonesia masih dibawah Negara – Negara asia lainnya
seperti Cina , Jepang, Thailand dan Vietnam. Dikarenakan kedelai yang banyak
dikembaangkan di Indonesia adalah kedelai putih yang bukan merupakan tanaman
asli daerah tropis.
Selain itu jumlah pemerataan distribusi kedelai di Indonesia tidak merata
karena struktur tanah dan lahan yang kurang baik. Sehingga jumlah kedelai yg
dihasilkan atau ditawarkan tidak sesuai dengan permintaan pasar.
TINJAUAN PUSTAKA
Di tinjau dari keadaan dan fakta yang ada , ada 2 tujuan utama dari pembuatan
analisis dan jurnal ini yaitu;
a. mengidentifikasikan
fenomena kejadian fakta yang disajikan oleh
sekumpulan
observasi
b. peramalan
yang memprediksi penilaian di masa mendatang
HIPOTESIS
Ada dua
model metode pengujian dalam winter’s method yaitu model multiplikatif dan
additive. Bentuk persamaan dari model multiplikatif:
Xt = Tt *
Ct* St * It
Xt = luas
panen waktu ke-t
Tt =
komponen trend untuk waktu ke-t
Ct =
komponen siklus untuk waktu ke-t
St =
komponen level atau musiman untuk waktu ke-t
It =
komponen kesalahan acak ( statsoft, 2008a)
VARIABEL YANG DIGUNAKAN
Kedelai Putih Dan kedelai Hitam
SAMPLING
Lampiran 1. Provinsi Sentra Produksi Kedelai di Indonesia, 2003-2008.
Lampiran 2. Perkembangan Konsumsi
dan Ketersediaan Kedelai per Kapita,
Tahun 1990-2006.
Lampiran 3.
Perkembangan Luas Panen Kedelai 5 (lima) Negara Besar, 2003-2007.
Lampiran 4. Perkembangan Produksi Kedelai 5 (lima) Negara Besar, 2003-2007.
Lampiran 5. Perbandingan Angka Sasaran dan Hasil Proyeksi Luas Panen,
Produktivitas dan Produksi Kedelai Indonesia, Tahun 2008-2010.
Sumber :
*) Ditjen Tanaman Pangan.
**) Badan Pusat Statistik.
***) Diolah Pusdatin.
KESIMPULAN
1. Kedelai
merupakan salah satu komoditas palawija yang prospek pengembangannya masih
sangat besar di masa yang akan datang. Berdasarkan angka ramalan III tahun 2008
(BPS), Luas panen kedelai di Indonesia adalah 579,59 hektar, Produktivitasnya
adalah 13,13 ku/ha dan produksi 761,21 ribu ton. Laju pertumbuhan permintaan
kedelai adalah 0.05% per tahun.
2. Model
analisis untuk luas panen dibuat dengan metode Winter Multiplicative dengan
persamaan Xt = Tt * St * It dimana nilai MAPE-nya 14.
3. persamaan
model regresi untuk produktivitas adalah Yt = 11,32 + 0,399t – 0,325DII dengan
nilai R2 = 76,9%
4. Persamaan
model trend linier untuk permintaan kedelai adalah Yt = 12.2441 – 0.284902*t
dengan MAPE = 9,44.
5. Berdasarkan
model yang disusun, tahun 2009 dan 2010 diperkirakan Indonesia masih akan
defisit kedelai sebesar 771ribu ton untuk tahun 2009 dan 705 ton untuk tahun
2010. Untuk mengantisipasi hal ini maka perlu di lakukan penyusunan kebijakan
yang tepat untuk dapat mencukupi kebutuhan akan kedelai dalam negeri.
KETERBATASAN
Walaupun
dikatakan Indonesia merupakan Negara produsen tempe terbesar di dunia dan
menjadi pasar kedelai terbesar di Asia, namun pemenuhan kebutuhan akna kedelain
masih harus di impor dari luar. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang
tinggi akan jenis kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis
sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan
serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosintetif kedelia
putih. Disisi lain, kedelai hitam yang tidak bersifat fotosintetif kurang
mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi
Indonesia.
IMPLIKASI
Olahan biji
kedelai dapat dibuat menjadi berbagai bentuk seperti tahu, bermacam-macam saus
penyedap (salah satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam), tempe,
susu, tepung, tauco,dan minyak ( yang nantinya di jadikan menjadi sabun,
plastic, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut dan biodiesel.
Diposkan
oleh Pandu's Blog di 03:45
No comments:
Post a Comment